upaya pemerintah mengatasi gejolak perekonomian yang tidak menentu
Langkah yang Ditempuh Pemerintah Untuk
Mengatasi Gejolak Perekonomian Dunia yang Tidak Menentu
Untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi
dan neraca transaksi berjalan yang lebih sehat, pemerintah menerapkan 5
kebijakan, kelima kebijakan itu adalah:
Pertama, memperbaiki kualitas infrastruktur
guna mendorong minat investasi asing serta mengurangi biaya ekonomi yang cukup
tinggi.
Kedua, mendorong sektor agriculture dan
Usaha Kecil Menengah agar tetap tumbuh karena sektor ini tahan terhadap gejolak
dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.
Ketiga, mendorong kebijakan energi yang
lebih realistis, tidak hanya bisa melakukan konversi minyak ke energi
alternatif tetapi alokasi dana untuk energi yang selama ini cukup besar mulai
dialokasikan kepada belanja modal.
Keempat, mendorong sektor industri yang
bisa subtitusi impor sehingga mempunyai nilai tambah.
Kelima menerapkan peraturan easy of doing
business agar iklim investasi tumbuh berkelanjutan.
Dalam upaya mengatasi permasalahan-permasalahan dalam bidang sumber daya
manusia tersebut yang menjadi penghambat bagi pembangunan maka harus ada
kebijakan-kebijakan yang menunjang dan dalam diupayakan bisa mengatasi
permasalahan tersebut. Kebijakan dalam bidang sumber daya manusia secara umum
adalah kebijakan ketenagakerjaan. Kebijakan ketenagakerjaan ini meliputi
diantaranya:
1. Sistem analisa pengangguran
2. Peranan sektor bisnis dalam
kebijaksanaan ketenagakerjaan
3. Pelayanan kelompok masyarakat dan
tenaga kerja
4. Informasi pasar kerja dan jabatan
5. Menganalisa alat kebijakan ekonomi,
yakni fiscal, moneter, dan anggaran belanja
Kemudian diperlukan upaya untuk mengatasi permasalahan diatas secara lebih
spesifik, yakni akan dirumuskan dalam kebijakan berikut ini:
1) Kebijakan
Mengenai Permasalahan SDM dalam Bidang Ekonomi
Kebijakan yang diupayakan pemerintah dalam mengatasi permasalahan SDM di
bidang ekonomi adalah:
Penanggulangan masalah kemiskinan
Upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara,
misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP
(Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan Terpadu), GN-OTA dan program
wajib belajar.
Penangggulangan masalah keterbelangkangan
Masalah yang dihadapi adalah rendahnya tingkat pendapatan dan
pemerataannya, rendahnya pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas
umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, rendahnya tingkat keterampilan,
rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal, produktivitas kerja,
lemahnya manajemen usaha. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah berupaya
meningkatkan kualitas SDM, pertukranan ahli, transper teknologi dari Negara
maju.
Penanggulangan masalah pengangguran dan kesempatan kerja.
Untuk mengatasi masalah ini pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga
kerja sehingga tenaga kerja memeiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja
yang tersedia, pembukaan investasi baru, terutama yang bersifat padat karya,
pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja.
Penanggulangan masalah kekurangan
modal
Kekurangan modal adalah suatu ciri penting setiap Negara yang memulai
proses pembangunan. Kekurangan modal disebabkan tingkat pendapatan masyarakat
yang rendah yang menyebabkan tabungan dan tingkat pembentukan modal sedikit.
Cara mengatasinya melalui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi
menjadi lebih produktif.
Peran dan Fungsi
Pemerintah di Bidang Ekonomi
a) Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi
pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hukum,
pertahanan dan keamanan.
b) Fungsi alokasi, yaitu fungsi
pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public, seperti
pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan
telepon.
c) Fungsi distribusi, yaitu fungsi
pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat
2) Kebijakan
Mengenai Permasalahn SDM dalam Bidang Pertanian
a) Peran Pendidikan Tinggi Pertanian
dalam Pembangunan (Pertanian dan Perdesaan). Pendidikan tinggi
pertanian Indonesia telah sejak lama berperan dalam pengembangan sumberdaya
manusia serta telah memberikan sumbangan nyata dalam mendukung perkembangan
pertanian dan perkembangan masyarakat Indonesia pada umumnya. Sejarah
telah menunjukkan adanya keterkaitan yang erat antara penyelenggaraan
pendidikan tinggi pertanian dan perkembangan kegiatan pertanian. Demikian
juga untuk kondisi saat ini, seperti yang telah dikemukakan, sesuai dengan
tugas dan fungsinya pendidikan tinggi dapat berperan aktif mendukung
pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan dalam: 1) Mengembangkan SDM
berkualitas, 2) Mendukung pencapaian keamanan dan ketahanan pangan, 3)
Mendukung perkembangan agribisnis, 4) Melakukan penemuan, pengembangan dan
penerapan IPTEKS, 5) Berperan serta dalam menjaga dan memelihara pelestarian
fungsi lingkungan hidup. Kelima hal itu dapat diimplementasikan melalui
kegiatan pengajaran, penelitian dan pemberdayaan masyarakat oleh Perguruan
Tinggi.
b) Pembinaan SDM Pertanian
Dalam upaya mengatasi permasalahan rendahnya kualitas SDM pertanian baik
petani dan keluarga maupun petugas teknis penyuluh pertanian yaitu dengan cara
meningkatkan kompetensi kerja petugas teknis/penyuluh pertanian melalui
penyelenggaraan pelatihan. Pelatihan diselenggarakan secara berjenjang
mulai dari tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota dan ditingkat BPP/lapangan,
diharapkan dengan ditingkatkannya kompetensi kerja petugas maka akan
meningkatkan pula kualitas pelayanan terhadap petani dan keluarganya/poktan.
Pembinaan SDM pertanian selama kurun waktu tahun 2004 telah dilaksanakan
dan diselenggarakan adalah sebagai berikut :
1.
Pendidikan dan Pelatihan Teknis (Diklat)
2. Penyuluhan Pertanian
3. Pembinaan Kelembagaan
Pertanian.
3) Kebijakan
Mengenai Permasalahan SDM dalam Bidang Kesehatan
Untuk mempercepat capaian sasaran Kementerian Kesehatan RI telah merespon
menyusun Roadmap Reformasi Kesehatan Masyarakat yang
berisikan Prioritas Reformasi Kesehatan 2010-2014, terdiri dari: (1) Jaminan
Kesehatan Masyarakat, (2) Pelayanan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan
dan kepulauan/DTPK (3) Ketersediaan obat dan alat kesehatan di
setiap fasilitas kesehatan serta pengembangan obat tradisional/jamu (4)
Reformasi birokrasi pembangunan kesehatan, (5) Bantuan operasional kesehatan,
(6) Penanganan daerah bermasalah kesehatan, (7) Rumah Sakit Indonesia Kelas
Dunia (World Class Hospital).
4) Kebijakan
Mengenai Permasalahan SDM dalam Bidang Pendidikan
Beberapa faktor yang menyebabkan perlunya mengembangkan tingkat pendidikan
di dalam usaha untuk membangun suatu perekonomian, adalah:
a) Pendidikan
yang lebih tinggi memperluas pengetahuan masyarakat dan mempertinggi
rasionalitas pemikiran mereka. Hal ini memungkinkan masyarakat mengambil
langkah yang lebih rasional dalam bertindak atau mengambil keputusan.
b) Pendidikan
memungkinkan masyarakat mempelajari pengetahuan-pengetahuan teknis yang
diperlukan untuk memimpin dan menjalankan perusahaan-perusahaan modern dan
kegiatan-kegiatan modern lainnya.
c) Pengetahuan
yang lebih baik yang diperoleh dari pendidikan menjadi perangsang untuk
menciptakan pembaharuan-pembaharuan dalam bidang teknik, ekonomi dan dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat lainnya.Dengan demikian tingkat pendidikan
yang lebih tinggi akan dapat menjaminperbaikan yang terus berlangsung dalam
tingkat teknologi yang digunakan masyarakat.
Program-program utama bidang pendidikan di Indonesia adalah :
a. Program Wajib Belajar Sembilan Tahun, dengan
titik berat :
• Peningkatan partisipasi anak yang belum mendapatkan layanan pendidikan
dasar.
• Penurunan angka putus sekolah dan angka mengulang kelas, serta
meningkatkan
kualitas pendidikan.
• Penyediaa tambahan layanan pendidikan bagi anak-anak yang tidak dapat
melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah.
b. Program pendidikan menengah, dengan
titik berat :
• Peningkatan penyediaan layanan pendidikan menengah guna menyerap naiknya
lulusan pendidikan dasar.
• Penurunan angka putus sekolah dan angka mengulang kelas, serta
meningkatkan
kualitas pendidikan.
• Penguatan pendidikan vokasi melalui sekolah/madrasah umum dan kejuruan.
c. Program pendidikan tinggi,
dengan titik berat
• Peningkatan kualitas pendidikan dan daya saing bangsa.
• Peningkatan otonomi dan desentralisasi pendidikan tinggi.
• Peningkatan peluang dan kesehatan organisasi pendidikan tinggi.
d. Program peningkatan mutu pendidik dan
tenaga kependidikan, dengan titik berat :
• Peningkatan rasio pelayanan pendidik dan tenaga kependidikan terhadap
peserta
didik.
• Peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan untuk setiap jenis,
jalur
dan jenjang pendidikan.
• Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan hukum terhadap pendidik dan
tenaga
kependidikan.
• Pelembagaan system standarisasi dan sertifikasi kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan.bagi sumber daya manusia yang berekonomi lemah dapat
menempuh pendidikan dengan beaasiswa atau program bantuan lainnya.
Kebijakan dalam Investasi
Kebijakan Investasi Indonesia
KEBIJAKAN PROGRAM UMUM
Memperkuat kelembagaan pelayanan investasi.
Mengubah Undang-Undang (UU) Penanaman Modal
yang memuat prinsip-prinsip dasar, antara lain: perluasan definisi modal,
transparansi, perlakuan sama investor domestik dan asing (di luar Negative
List) dan Dispute Settlement.
Mengubah peraturan yang terkait dengan
penanaman modal.
Revitalisasi Tim Nasional Peningkatan
Ekspor dan Peningkatan Investasi.
Percepatan perizinan kegiatan usaha dan
penanaman modal serta pembentukan perusahaan
Sinkronisasi Peraturan Pusat dan Peraturan
Daerah (Perda). Peninjauan Perda-Perda yang Menghambat investasi.
Kejelasan Ketentuan mengenai kewajiban
analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Perubahan keputusan Menteri Negara
(Kepmeneg) Lingkungan Hidup tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib
AMDAL.
KEPABEANAN DAN CUKAI
Percepatan arus barang.
Percepatan Proses pemeriksaan kepabeanan.
Percepatan Pemrosesan kargo dan pengurangan
biaya di Pelabuhan Tanjung Priok dan Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Pengembangan Peranan Kawasan Berikat.
Perluasan fungsi Tempat Penimbunan Berikat
(TPB) dan perubahan beberapa konsep tentang Kawasan Berikat agar menarik bagi
investor untuk melakukan investasi.
Penyempurnaan Ketentuan TPB.
Otomasi kegiatan di TPB
Peningkatan Pemberian fasilitas kepabeanan
di kawasan berikat.
Pemberantasan Penyelundupan.
Peningkatan Kegiatan pemberantasan
penyelundupan.
Debirokratisasi di Bidang Cukai.
Mempercepat proses registrasi dan
permohonan fasilitas cukai.
PERPAJAKAN
Insentif Perpajakan Untuk investasi.
Melakukan penyempurnaan atas UU tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak Penghasilan, dan Pajak
Pertambahan Nilai Barang & Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.
Pemberian fasilitas pajak penghasilan
kepada bidang-bidang usaha tertentu.
Menurunkan tarif pajak daerah yang
berpotensi menyebabkan kenaikan harga/jasa.
Melaksanakan sistem "self
assesment" secara konsisten.
Mengubah tariff PPh.
Peninjauan Ketentuan pembayaran pajak
bulanan (prepayment/installment).
Perbaikan jasa pelayanan pajak untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pembayaran pajak.
Perubahan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
untuk mempromosikan ekspor.
Menghapus penalti PPN.
Meningkatkan daya saing ekspor jasa.
Meningkatan daya saing produk pertanian
(Primer).
Melindungi hak wajib pajak.
Menerapkan Kode Etik Petugas/Pejabat Pajak
Mereformasi Sistem Pembayaran Pajak.
Mempromosikan Transparansi dan disclosure.
Tax Audit, Investigation dan Disclosure.
Meningkatkan Pengetahuan masyarakat
mengenai Pajak.
Comments
Post a Comment